Pages

Minggu, 24 Juni 2012

Contoh Naskah Drama untuk 4 Orang


Naskah Drama
Perpecahan 3 Sahabat

Tema : Persahabatan
Konflik : Kisah persahabatan yang terputus akibat suatu fitnah

Tokoh
Aulia : Gadis berumur 14 tahun, berjibab, kecil, baik hati, sabar,
jujur dan suka menolong.
Andin : Gadis berumur 14 tahun, berjilbab, baik hati, tidak
Pilih-pilih, mudah percaya, dan suka merendahkan.
Audy : Gadis berumur 14 tahun, berjibab, baik hati, tidah
pilih-pilih, dan mudah percaya kepada orang lain.
Aldi : Laki-laki berumur 14 tahun, gemuk, rambut keriting, suka
Memfitnah, iri hati, suka merendahkan orang lain.

Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMPN 1 Tunas Bangsa. Disana ada suatu persahabatan yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG.
Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG.
Aldi : “Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ? aku
ingin persahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana
caranya ?” ( diam sambil memikir sesuatu )
Aldi : “Ah…., aku curi saja dompetnya Andin, dan setelah itu aku
Taruh saja di tasnya Aulia, Andin dan Audy pasti akan
Akan menuduh Aulia.”
Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa.
Andin : ( sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari
sesuatu dan wajahnya sangat gelisah )
Audy : “Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?”
Andin : “ Aduh gimana nih, dompetku hilang.”
Aulia : “Kok bias hilang, mungkin ada di rumah kamu.”
Andin : “Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku sudah
Ku masukkan kedalam tasku.”
( Tiba-tiba Aldi memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu.)
Aldi : “Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.”
Andin : “Emangnya siapa Al ?”
Aldi : “Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Aulia”
Audy : “Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok
kok sok tahu banget sih.”
Aldi : “Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah tasnya Aulia.”
Andin : “Maafkan aku Lia, aku harus menggeledah tasmu untuk
Membuktikan omong kosongnya Aldi.”
Aulia : “Ya sudahlah nggak apa ?”
Andin dan Audy menggeledah tasnya Aulia dan beberapa lama kemudian dompet Andin ditemukan ditasnya Aulia.
Aldi : “Tuhkan bener kataku, Aulia si miskin itu yang
mencurinya.”
Andin : “Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu
tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama
kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.”
Aulia : “ Tapi bukan aku yang mencurinya.”
Aldi : “Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet
Andin ada ditas kamukan?”
Audy : “Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.”
Andin : “Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kamu lagi.”
Audy : “Dasar kau anak miskin.” ( sambil menampar pipi Aulia )
Mereka kemudian duduk ditempat mereka masing-masing
Aulia : “Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan
Kami, apa salah kami sehingga kau memberi cobaan ini,
Ya Allah kembalikan persahabatan kami seperti dulu lagi.”
Beberapa lama kemudian bel pulang berbunyi, Andin dan Audy pulang bersama tanpa Aulia. Diperjalanan pulang Andin menerima telpon dari Papanya yang berada diluar negeri.
Kring………kring…..kring….
Andin : “Hallo assalamu alaikum, ada apa Pa, kok tumben telpon
aku.”
Papa : “Waalaikum salam, Din Papa mau kasih kabar ke kamu,
sebelumnya maafkan Papa, perusahaan Papa Disini
bangkrut.”
Andin : “Apa Pa, bangkrut kok bias begitu ?”
Papa : “proyek yang Papa Buat mengelami rugi yang sangat besar,
Jadi Papa harus menjual perusahaan Papa untuk
membayar ganti rugi.”
Andin : “Jadi kita jatuh miskin Pa?”
Papa : “Begitulah, besok Papa dan Mama akan pulang ke
Indonesia, dan kita harus cari kontrakan rumah, karena
rumah kita akan di segel oleh bank.”
Tiba-tiba Andin memutuskan telpon dengan rasa tidak percaya.
Andin : “Ini nggak mungkin.” ( sambil membanting HP nya.)
Audy : “Ada apa Din ?”
Andin : “Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku jatuh
miskin.”
Audy : “Sabar ya.. Din, ini pasti bias kamu lewati kok.”
Andin : “Audy kamu adalah sahabat aku yang paling setia
denganku, tolong jangan tinggalkan aku.”
Audy : “Ya… nggak mungkinlah aku ninggalin kamu, tidak
seperti Aulia yang menghianati sahabatnya sendiri
Andin : “Terima kasih Audy.”
Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang hingga menambrak Audy, untungnya saja Aulia menolong Audy.
Aulia : “Awas Audy.” ( sambil berteriak dan mendorong Audy )
Audy : “Kamu nggak apakan Aulia.”
Aulia : “Nggak aku nggak apa kok.”
( Pengendara motor itu kemudian turun dari mobil )
Aldi : “Kamu nggak apa kan Aulia.”
Aulia, Andin, Audy : “Aldi…..”
Aldi : “Maafkan aku yaaa, aku nggak sengaja.”
Audy : “Makanya kalau naik motor itu jangan kencang-kencang.”
Aldi : “Ya.. maafkan aku.”
Andin : “Ya.... sudahlah nggak apa.”
Aldi : “Din aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tentang
masalah tadi di kelas.”
Andin : “Emangnya ada apa Al.”
Aldi : “Sebenarnya yang mencuri dompet kamu itu bukan Aulia,
melainkan aku.”
Andin : “Apa Aldi.”
Aldi : “Aku iri dengan persahabatan kalian yang sangat erat,
makanya itu aku mencoba untuk merusak persahabatan
kalian, sekali lagi maafkan aku.”
Andin : “Jadi bukan Aulia yang mencurinya ?”
Audy : “Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.”
Andin : “Bersahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.”
Aulia : “Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini
Akan tetap bersatu.”
bersatu.”
Andin : “3BG.”
Audy : “Three.”
Aulia : “Beautiful.”
Andin : “Girl.”
( Sambil menujukkan tanda persahabatan mereka yang berupa cincin )
Aldi : “Oke deh.”
( Sambil mengacungkan jempol )
Akhirnya persahabatan mereka bersatu kembali, dan tidak ada yang memisahkan mereka sampai akhir hayat menjemput.

0 komentar:

Posting Komentar